Berbagi uang hasil korupsi, mungkin itu yang dilakukan koruptor. Saking banyaknya koruptor, bahkan korupsi pun diperingati setiap tahunnya. Maka diperingatilah hari korupsi, eh… Hari Anti Korupsi. Hati-hati lho, kalau Anda tidak anti korupsi maka bisa dicap sebagai koruptor. Begitu kata salah satu iklan di Televisi.
Sejatinya anti korupsi mungkin suatu jargon yang indah diungkapkan, tapi sulit dilakukan. Betapa ramainya media belakangan ini dengan berita tentang PNS Muda korup yang memiliki rekening gendut. Padahal mereka mungkin termasuk, dulunya, adalah mahasiswa yang aktif berdemo anti korupsi. Lalu mengapa mereka kini menjalani hari-hari sebagai koruptor, meskipun ini masih dugaan yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Jargon anti korupsi bahkan sebenarnya sudah lama dikumandangkan oleh para pemimpin di berbagai levelnya. Dahulu, pernah, seorang pejabat instansi vertikal tertentu memberikan wejangan tentang anti korupsi di instansi bawahannya. Padahal kedatangannya ke tempat tersebut menyedot banyak dana yang dikumpulkan untuk memberikan setoran kepadanya.
Penggambaran tersebut bukanlah untuk mendiskreditkan pihak tertentu. Tetapi lebih kepada betapa perilaku ini cukup sulit dilakukan jika tidak ada kemauan keras berupa teladan dari ‘atas’. Betapa banyak PNS Muda baru yang idealis, tetapi kemudian dihadapkan pada situasi kerja yang sedemikian rupa akhirnya menyerah kalah. Jika saja ada kemauan kuat dan contoh nyata maka optimisme itu akan segera terwujud.
Semoga hari-hari PNS Muda dengan rekening gendut semakin banyak, tetapi tentu saja bukan dari hasil korupsi melainkan penghasilan yang legal. Karena korupsi tidak ada lagi, akibatnya negara semakin maju, pendapatan negara meningkat, gaji PNS pun terus bertambah.
Ayo…. Ayo…. Ayo….. Indonesia bisa……
No comments:
Post a Comment