Komodo, kini menjadi ruang baru untuk berpolemik. Niat menjadikannya sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia menjadi kontroversi. Komodo menjadi bagian dari The New7Wonders, itulah keinginannya. Tetapi yang terjadi justru pro kontra yang muncul.
Jika komodo terpilih menjadi salah satu The New7Wonder maka akan mengangkat popularitas komodo itu sendiri. Jika popularitas komodo naik akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Pulau Komodo. Jika wisatawan yang datang naik tentu akan meningkatkan aktivitas ekonomi di kawasan sekitarnya. Dengan demikian dapat menggairahkan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yang selama ini masih kurang baik. Mungkin itu logika sangat sederhananya.
Terakhir disebutkan bahwa komodo sudah berada di urutan kedua voting The New7Wonders. Mungkinkah terus bertahan dan bahkan berada di urutan pertama ? Bukan tidak mungkin.
Lalu bagaimana tentang kontoversi adanya keraguan terhadap kredibilitas penyelenggara. Dubes RI di Swiss sendiri menyebutkan bahwa alamat dari Yayasan New7Wonders tidak jelas. Entah di mana sekretariatnya tidak ditemukan. Yang jelas mungkin bukan alamat palsu. Buktinya Duta Komodo menyebutkan adanya kontak resmi dengan pihak yayasan dan adanya kejelasan jika mencari melalui dunia maya. Sekarang zaman digital bos, begitu kira-kira.
Lalu cukupkah jika alamat hanya jelas di dunia maya ? Wallahu A’lam. Yang jelas jika ingin melakukan vote terhadap komodo sebagai salah satu The New7Wonders kirim saja SMS ke 9818 dan tulis komodo dengan biaya Rp. 1,- saja. Nah, kalo SMS ini pasti sampai dan jelas alamatnya.
No comments:
Post a Comment