Nov 4, 2008

Mutasi

Ini mungkin berbagi kisah. Hidup memang penuh misteri. Hanya Yang Maha Kuasa yang tahu. Dan memang road map kehidupan kita sudah jelas dan tertulis dalam kitab yang nyata. Akan ke mana kita, jadi seperti apa kita, dan bagaimana keadaan kita masa mendatang, apakah saat-saat berikutnya, jam berikutnya, hari berikutnya, minggu berikutnya, bulan berikutnya, dan tahun berikutnya serta masa-masa berikutnya semua sudah ada kepastiannya. Kita sebagai manusia hanya tinggal menjalani dengan sebaik-baiknya.

Keyakinan seperti di atas menjadi salah satu penghibur bagi kami, saya dan keluarga, menghadapi saat sekarang ini. Kenapa demikian ? Tak lain dan tak bukan karena kemunculan tiba-tiba SK pindah tugas ke tempat baru (memangnya ada yang tidak tiba-tiba ?). Rasanya belum lama di Mataram, baru dua tahun, bahkan pengalaman sebelumnya biasanya paling cepat lima tahun baru dipindah ke tempat baru. Sebagai perbandingan saja, di Samarinda dulu lima tahun dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000. Di sanalah mendapatkan jodoh isteri tercinta dan mendapat satu orang anak laki-laki.

Kemudian pindah ke Sukabumi. Di sana selama enam tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2006. Kata orang sih karena cuacanya cukup dingin, di Sukabumi lahir dua orang anak perempuan. Bahkan sempat hamil lagi anak keempat tetapi pada usia kehamilan bulan ketujuh dipindah ke Mataram dan lahir di sana. Di Mataram ternyata hanya diberi waktu dua tahun, 2006 sampai dengan 2008. Sesudah itu harus terbang melewati dua pulau, Bali dan Jawa, untuk bisa hinggap di Palembang.

Rasanya belum beres melakukan penyesuaian dengan keadaan setempat, mengenal adat istiadat, kebiasaan, dan yang lainnya, harus pindah lagi. Anak saya yang pertama dengan begini akan sekolah SD di tiga sekolah di tiga kabupaten yang berbeda. Anak kedua bahkan baru masuk SD kelas 1 selama tiga bulan kurang lebih, belum lagi dipotong libur puasa dan lebaran. Padahal waktu mau sekolah di awal masuk harus didampingi dulu sampai tiga hari. Belum lagi nanti di tempat baru kalau mau masuk sekolah pasti harus mengeluarkan biaya pendaftaran lagi, penyesuaian lagi, dan lagi-lagi yang lainnya. Semua sudah pada mafhum, sekolah sekarang, SDpun banyak sekali tetek bengeknya. Salah-salah yang muncul nanti bengeknya saja karena pusing memikirkan biaya sekolah.

Ya sudahlah, seperti di atas tadi semuanya memang sudah ada jalannya sendiri-sendiri. Daripada bengek gara-gara memikirkannya mendingan dijalani saja apa adanya dulu, siapa tahu ada sesuatu yang lebih baik di balik peristiwa ini.

Judul: Mutasi; Ditulis oleh ifoel; Rating Blog: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment